SandriaFat
We are Creative Design and Branding, We Also Give you Information About Design & Printing - We Build Your Branding & Design it -
- Showcase -
- THE - SandriaFat Blog YOU TAGLINE
Independence Geothermal Energy in Indonesia


The first exploration of geothermal resource in indonesia was at Kawah Kamojang on 1918. On 1926 until 1929, five exploration well has been drilled, one off the exploration well still productive until this year, it’s KMJ-3 well still produce dry steam. From the survey result reported that indonesia has 217 geothermal prospects, there are at along vulcanic line start from Western Sumatra, Java Island, Bali, Nusa Tenggara, until Maluku and Sulawesi. The next survey found some of new prospect area, because of that the amount of prospect area increase become 256 prospects, consist of 84 prospects in Sumatra, 76 prospects in Java Island, 51 prospects in Sulawesi, 21 prospects in Nusa Tenggara, 3 prospects in Irian, 15 prospects in Maluku and 5 prospect in Kalimantan. Geothermal system in Indonesia generaly has a high temperature (more than 225 C), just some of them which has average temperature ( 150-225 C).
Utilization of Geothermal devided by two (2) sector, there are Non-electrical sector (Direct Use), and electrical sector. Non-electrical sector was exploited since 70 years ago in Iceland. Along with increasing of oil price and the requirement of electrical energy, especially on 1973 and 1979, has been spur other countries to exploit the geothermal resource to decrease dependence of fossil fuel. Nowadays geothermal energy was used as electrical generating in 24 countries, include Indonesia. Beside that geothermal fluid is also used for Non-electrical sector in 72 countries, such as for room heater, water heater, green house heater, drainage product of agriculture result, ground heater, wooden and paper drainage.

Geothermal is a environmental friendly energy because after conferted to electrical energy the geothermal fluid is re-injected to reservoir from injection well. Re-injection the geothermal fluid, and also water recharge in surface, made geothermal energy as a sustainable energy. Di emession from electrical generating is lower then fossil fuel and coal energy. Because of the lower emission, geothermal energy has and chance to support Kyoto Protocol Product that is Clean Development Mechnism (CDM). The other special quality from geothermal is capacity factor, that is ratio between average load generated in period with maximum load. The average of capacity factor from geothermal electrical generating is 95%, it’s more higher then coal capacity factor (6070%).  

For geothermal energy, in “National Energy Management Road Map”, Goverment determine increasing utilization plan of geothermal step by step in Indonesia, from 807 MWe on 2005 until 9500 MWe on 2025, that is 5% from renewal energy 2025 or equal with 167.5 Mbbl oil. Some script needed to get confirmation and pressing in solve the geothermal problem in Indonesia, are :
  1. Geothermal mastery technology must to execute with multidicipline knowladge, exploitation and also energy convertion technlogy.
  2. Determining based price of sales geothermal electricity.
  3. Risk of the resource, suche as the probability of dry hole geothermal energy, amount of reserve which not comertial or unstable geothermal energy resource.
  4. Goverment support is fully needed in any policy to accelerate geothermal growth from technology mastery, administration, operatitional and bussiness, until the geothermal not become a script that easy to forget.
Hope that the development planning that has been arranged, goverment regulation that alaways has revision to immidiatly exploited geothermal potential as maximum as possible. the most important thing are sincerity and workteam between goverment and society to developt geothermal potential to real realization.


-Sandria Fat

Jenis Fluida Reservoir
Fluida reservoir diklasifikasi berdasarkan beberapa parameter yaitu:
  • GOR pada saat awal produksi
  • API Gravity
  • Warna dari fluida ketika di stock tank
Berikut ini tabel matriks klasifikasi fluida reservoir 
Dari tabel diatas diketahui bahwa jenis fluida reservoir adalah sebagai berikut:
1. Black Oil
Fluida terdiri dari rantai hidrokarbon yang besar, berat dan tidak mudah menguap. Hal ini dapat dilihat dari diagram fasanya (Gambar 1), pada diagram fasa tersebut dapat dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih besar daripada Temperatur  reservoir (Tr). Pada saat Pr lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi tak jenuh (undersaturated) dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung banyak gas. Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan melepaskan gas yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada separator jumlah cairan yang dihasilkan masih lebih besar.
pvt_blackoil
Gambar 1
2. Volatile Oil
Terdiri dari rantai hidrokarbon ringan dan intermediate sehingga mudah menguap. Temperatur kritis (Tc) lebih kecil daripada black oil bahkan hampir sama dengan Temperatur reservoirnya (Tr). Rentang harga temperatur cakupannya lebih kecil dibandingkan black oil. Penurunan sedikit tekanan selama masa produksi akan mengakibatkan pelepasan gas cukup besar di reservoir. Jumlah liquid yang dihasilkan pada separator lebih sedikit dibandingkan black oil. Gambar 2 menunjukan sifat dari fluida jenis Volatile Oil (minyak yang mudah menguap).
pvt_volatileoil
Gambar 2
3. Retrograte Gas
Pada kondisi awal reservoir fluida berbentuk fasa gas, dengan seiring penurunan tekanan reservoir maka gas akan mengalami pengembunan dan terbentuklah cairan direservoir. Diagram fasa dari retrograde gas (Gamabr 3) memiliki temperatur kritik lebih kecil dari temperatur reservoir dan cricondentherm lebih besar daripada temperatur reservoir. Cairan yang diproduksi inilah yang disebut dengan gas kondensat.
pvt_retrogategas
Gambar 3
4. Wet Gas
Wet gas terjadi semata-mata sebagai gas di dalam reservoir sepanjang penurunan tekanan reservoir. Jalur tekanan, garis 1-2, tidak masuk ke dalam lengkungan fasa (Gambar 4). Maka dari itu, tidak ada cairan yang terbentuk di dalam reservoir. Walaupun demikian, kondisi separator berada pada lengkungan fasa, yang mengakibatkan sejumlah cairan terjadi di permukaan (disebut kondensat). Kata “wet” (basah) pada wet gas (gas basah) bukan berarti gas tersebut basah oleh air, tetapi mengacu pada cairan hidrokarbon yang terkondensasi pada kondisi permukaan.
pvt_wetgas
Gambar 4
5. Dry Gas
Dry gas terutama merupakan metana dengan sejumlah intermediates. Gambar 5 menunjukkan bahwa campuran hidrokarbon semata-mata berupa gas di reservoir dan kondisi separator permukaan yang normal berada di luar lengkungan fasa. Maka dari itu, tidak terbentuk cairan di permukaan. Reservoir dry gasbiasanya disebut reservoir gas.
Gambar 5
Gambar 5

Software Grafik PVT

File Size 422 Mb

Sumber:
HWU, 2005, Reservoir Engineering
Pertamina, Teknik Reservoir (Manajemen Produksi Hulu)
https://ngelmumigas.wordpress.com/tag/jenis-fluida-reservoir/


PENGERTIAN DASAR A.I.B
  
Analisa inti batuan adalah tahapan analisa setelah contoh formasi dibawah permukaan (core) diperoleh. Tujuan dari pada analisa inti batuan untuk menentukan secara langsung informasi tentang sifat – sifat fisik batuan yang ditembus selama pemboran. Studi dari data analisa inti batuan dalam pemboran eksplorasi dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan dapat diproduksi hidrokarbon dari suatu sumur, sedangkan tahap eksploitasi daripada suatu reservoir dapat digunakan untuk pegangan melaksanakan well completion dan merupakan suatu informasi penting untuk melaksanakan proyek secondary dan tertiary recovery.
Minyak bumi atau gas bumi terdapat dalam pori-pori batuan, terutama batuan sedimen. Proses pembentukan minyak bumi belum di ketahui secara pasti. Karena itu usaha dan penelitian terus dilakukan orang untuk mengetahui proses terbentuknya minyak secara ilmiah.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi. Teori pertama adalah teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”. Yang kedua adalah teori “anorganik”, sedangkan yang ketiga adalah teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Di perkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Yang jelas minyak dan gas bumi terdiri dari senyawa kompleks yang unsur utamanya adalah karbon (C) dan unsur hydrogen (H). secara sederhana senyawa ini dapat ditulis dengan rumus kimia CXHY, sehingga sering di sebut sebagai senyawa hidrokarbon
Gambar  hidrocarbon

Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

Gambar Terbentuknya Hidrocarbon
Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sediment. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).
Suatu perangkap dapat mengandung :
1.Minyak, gas, dan air
2.Minyak dan air
3.Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu perangkap dan berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut “associated gas” sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut “non-associated gas”.
Dalam proses pembentukan minyak bumi diperlukan waktu yang masih belum bisa di tentukan sehingga mengenai hal ini masih terdapat pendapat yang berbeda-beda. Ada yang mengataka ribuan tahun, ada yang mengatakan jutaan tahun bahkan ada yang mengatakan lebih dari itu.
Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi diketemukan pada lapisan batuan pasir karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan vulkanik, ataupun rekahan batuan kasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencari perangkap minyak dan gas bumi.
Suatu wilayah atau tempat bisa disebut sebagai sebuah reservoir apabila terdapat sumber dari hidrokarbon atau tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Untuk dapat terakumulasinya minyak dan gas bumi ini, tempat atau reservoir tersebut harus memenuhi beberapa syarat yang sebagai berikut:
1.    Adanya batuan Induk (Source Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan waktu yang sangat lama sehingga menghasilkan minyak dan gas bumi.
2.    Adanya batuan waduk (Reservoir Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan gas bumi yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.
3.    Adanya struktur batuan perangkap (Trap)
Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas bumi lebih jauh.
4.    Adanya batuan penutup (Cap Rock)
Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable), sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.
5.    Adanya jalur migrasi (Migration)
Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi pada perangkap.

Gambar petroleum system

Petroleum System
Proses Petroleum Sistem :                       
1.   Generation : Batuan sedimen yang terendapkan karena pengaruh temperatur dan tekanan mengubah material organik menjadi hidrokarbon.
2.    Migration : Perpindahan hidrokarbon keluar dari batuan induk dan masuk kedalam batuan reservoir kemudian terrjebak oleh trap.
3.     Accumulation : Volume hidrokarbon yang bermigrasi ke dalam trap lebih cepat daripada kebocorannya sehingga hidrokarbon terakumulai
4.    Preservation : Hidrokarbon yang tersisa didalam reservoir dan tidak altered oleh biodegradation atau  “water-washing
5.         Timing : Jebakan yang terbentuk sebelum dan selama hidrokarbon bermigrasi.

Dalam operasi perminyakan hal-hal yang perlu dilakukan adalah meneliti apa saja karakteristik dari batuan penyusun reservoir. Kegiatan yang biasanya dilakukan untuk menganalisa reservoir adalah Analisa core, Analisa Cutting dan Analisa Logging.
Analisa Core biasanya dilakukan dengan mengambil sampel batuan yang di bor dari dalam formasi dan selanjutnya core diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungan didalam core tersebut.
Analisa logging dilakukan dengan cara menganalisa lapisan batuan yang dibor dengan menggunakan peralatan logging (Tool Log). Peralatan logging dimasukkan kedalam sumur, kemudian alat tersebut akan mengeluarkan gelombang – gelombang khusus seperti listrik, sinar gamma, suara dan sebagaiannya (sesuai jenis loggingnya), kemudian gelombang tersebut akan terpantul kembali dan diterima oleh reciever, dan datanya kemudian dikirim ke peralatan yang ada dipermukaan untuk dianalisa.
Analisa cutting dilakukan dengan meneliti cutting yang berasal dari lumpur pemboran yang disirkulasikan kedalam sumur pemboran. Cutting dibersihkan dari lumpur pemboran, selanjutnya di teliti di laboratorium untuk mengetahui sifat dari batuan reservoir  tersebut.
Gambar Core

Didalam menganalisa suatu inti batuan atau core terdapat dua prosedur. Adapun prosedur analisa inti batuan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Analisa Inti Batuan Rutin
Analisa ini umumnya berkisar tentang pengukuran porositas, permeabilitas absolut, dan saturasi fluida.
b.      Analisa Inti Batuan Spesial
Analisa inti batuan spesial terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Pengukuran Pada kondisi Statis yang meliputi tekanan kapiler, sifat – sifat listrik, kecepatan rambat suara, grain density, wettability, dan kompresibilitas batuan.

·         Pengukuran Pada kondisi Dinamis meliputi permeabilitas relatif, thermal-recovery, gas residual, liquid permeabilitas (evaluasi completion, work over dan injection fluid meliputi surfactant dan polymer). 

Entri Populer

Jago Desain Creative Design And Branding
About Us
Diberdayakan oleh Blogger.

SPE STTMIGAS SC

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Blogger templates

Pages

Blogger templates

Blogger news

Blogger news

Blogroll

Popular Posts

x
- WHO AM I ? - Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, WANT TO KNOW MORE ABOUT ME ?SCROLL DOWN
A LOREM IPSUM DOLOR
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
The Story of MeI already know the world of graphic design since 2012 and has studied since the beginning of 2013, when it was first introduced graphic design I am very happy and excited to learn I feel this is where my passion. It is very difficult for me to learn graphic design because I am a autodidact not there are teachers who guide and teach me, though only armed with science and tutorials of other graphic designers on the internet I can attest that the quality of my design is same as the graphic designer who studied in college, although unsuccessful I will continue to try and try again.Download My Resume PDF
- SPECIALIST SERVICE - Graphic DesignPrint DesignPackaging DesignLabeling DesignLayout DesignTypographicInfographicVector DesignPoster DesignWeb DesignShirt Designlogo & Stationery DesignID Card DesignInvitation Design
- My Skills -
HTML/CSS
Jquery/PHP
Photoshop
CorelDRAW
Illustrator